1 Miliar Perangkat Android Rentan Diserang Hacker

Ilustrasi foto Android (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Which menemukan bahwa lebih dari satu miliar perangkat Android di seluruh dunia rentan diserang oleh peretas karena tidak lagi didukung oleh pembaruan keamanan dan perlindungan bawaan.

Berdasarkan data Google, dua dari lima pengguna Android di seluruh dunia mungkin tidak lagi menerima pembaruan, sehingga secara tidak akan langsung mengalami masalah, karena tanpa dukungan keamanan ada peningkatan risiko bagi pengguna.

Pengujian terbaru dari Which telah menunjukkan bagaimana ponsel dan tablet dengan sistem operasi Android lawas, masih tersedia untuk dibeli dari pasar online seperti Amazon.

Baca juga: Mode Gelap WhatsApp Hadir Juga

Sehingga dapat dipengaruhi oleh serangkaian malware dan ancaman lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan data pribadi dicuri, terkena spam oleh iklan atau bahkan mendaftar ke layanan telepon tarif premium.

Sekadar perbandingan, Apple biasanya mendukung iPhone selama sekitar lima tahun, dan Microsoft sekarang akan terus memperbarui Windows 10 di masa mendatang, setelah mendukung versi Windows sebelumnya hingga satu dekade.

Dengan versi Android yang dirilis dalam lima tahun terakhir (Android 5.0 hingga 10.0), Google berupaya lebih keras untuk meningkatkan keamanan dan privasi untuk memberikan perlindungan, transparansi, dan kontrol data yang lebih besar kepada pengguna.

Baca juga: Hacker Manfaatkan Corona Buat Sebar Malware

Tetapi smartphone masih bisa menjadi target yang menarik, dan penting untuk mewaspadai ancaman tersebut.

Berdasarkan data Google sendiri dari Mei 2019 , 42,1 persen pengguna aktif Android di seluruh dunia ada di versi 6.0 atau sebelumnya: Marshmallow (2015), Lollipop (2014), KitKat (2013), Jellybean (2012), Ice Cream Sandwich (2011) dan Gingerbread (2010).

Sialnya, tidak ada tambalan keamanan yang dikeluarkan untuk sistem Android pada 2019 yang menargetkan versi Android di bawah versi 7,0 atau Nougat.
 
Itu berarti lebih dari satu miliar ponsel dan tablet mungkin aktif di seluruh dunia yang tidak lagi menerima pembaruan keamanan.

Raksasa teknologi ini juga gagal memberikan jaminan bahwa ia memiliki rencana untuk membantu pengguna yang perangkatnya tidak lagi didukung atau sistem operasinya lawas.