Home
/
Digilife

Ada Kabar Tak Sedap dari UC Browser Milik Alibaba

Ada Kabar Tak Sedap dari UC Browser Milik Alibaba
Tomy Tresnady03 June 2021
Bagikan :

Uzone.id - UC Browser merupakan mesin peramban buatan Alibaba - yang sebagian sahamnya dimiliki Jack Ma - telah menjadi perusahaan online terbesar di dunia.

UC Browser tersedir di Android Play Store dan Apple App Store. Mesin peramban ini menjanjikan akan menawarkan mode penyamaran (incognito) yang tidak merekam penelusuran web atau riwayat pencarian.

UC Browser juga menjanjikan unduhan cepat, dan set fiturnya bikin mesin peramban ini sangat populer di seluruh dunia dengan mengumpulkan 500 juta unduhan di platform Android saja.

BACA JUGA: Setelah Viral, Netizen India Klarifikasi Permintaan Dikirim Kuntilanak

Meskipun UC Browser tidak umum digunakan di AS, mesin peramban ini menempati posisi keempat terbesar berdasarkan jumlah unduhan secara global, terutama berkat pasar Asia.

Peneliti keamanan Gabi Cirlig telah menerbitkan laporan yang menemukan klaim privasi yang dibuat UC Browser telah menyesatkan. Peneliti independen juga memverifikasi temuannya.

Cirlig menemukan UC Browser versi Android dan iOS melacak setiap situs web yang dikunjungi pengguna terlepas dari apakah mereka dalam mode penyamaran atau tidak.

Data kebiasaan browsing mereka dikirim ke server milik UCWeb.Data yang dikirim ke server menyertakan alamat IP, yang bisa dipakai untuk mempersempit lokasi kasar pengguna ke kota tertentu atau bahkan lingkungan tertentu.

Penyelidikan itu menemukan bahwa server terdaftar di China dan membawa eksistensi nama domain .cn China, mereka di-host di AS.

Server juga menetapkan nomor ID untuk setiap pengguna sehingga aktivitas di berbagai situs web bisa dipantau. Namun, mengenai aktivitas pengumpulan data itu jadi sebuah misteri.

Cirlig mengklaim bahwa data tersebut bisa dengan mudah membuat sidik jari pengguna dan menautkannya kembali ke persona dunia nyata mereka yang sebenarnya.

Menurutnya, kegiatan pelacakan terlihat beberapa data terenkripsi dikirim ke China.

Peneliti mengatakan pelacakan semacam ini dilakukan dengan sengaja tanpa memperhatikan privasi pengguna.

populerRelated Article