Home
/
Digilife

AS Insecure, Ini Kronologi TikTok Dianggap Jadi Mata-mata China

AS <i>Insecure</i>, Ini Kronologi TikTok Dianggap Jadi Mata-mata China
Hani Nur Fajrina09 December 2019
Bagikan :

(Ilustrasi/Foto: dok. mic.com)

Uzone.id -- Berawal dari anggapan ‘aplikasi receh’, wadah penampung kreativitas kreator konten, sampai akhirnya tiba di tuduhan jadi alat mata-mata China. Apa iya TikTok sebenarnya berbahaya?

Well, semua anggapan negatif tersebut belum bisa dibuktikan karena masih dalam proses investigasi. Amerika Serikat menjadi negara yang segalau dan se-insecure itu terhadap kehadiran TikTok di negaranya. Apalagi yang memakai semakin lama semakin banyak pengguna usia muda, hingga anak-anak.

Lantas, gimana sih awal mula TikTok bisa-bisanya dituduh jadi alat mata-mata pemerintah China terhadap AS?

Mulai dibahas sejak Oktober 2019

Memang gak ada waktu pastinya mengenai kapan TikTok memiliki tanda-tanda bahwa aplikasinya terindikasi jadi mata-mata China. Yang jelas, isu ini mulai tersebar sejak Oktober lalu oleh pemerintah AS.

Baca juga: TikTok Disusupi Akun Propaganda ISIS

Pemerintah dan senator AS sangat menyadari kalau TikTok sebagai aplikasi yang bisa membuat video pendek dan digunakan oleh jutaan remaja ini bisa menjadi ancaman bagi keamanan nasional negaranya.

Senator Chuck Schumer dan Tom Cotton pada tanggal 20an Oktober kemarin memerintahkan badan intelijen AS untuk melakukan tinjauan terhadap risiko keamanan nasional yang kemungkinan disebabkan oleh TikTok, serta platform yang berasal dari China lainnya.Menurut mereka, aplikasi seperti TikTok sangat mungkin digunakan China untuk memata-matai warga Amerika atau alat kampanye asing yang dapat memengaruhi preferensi politik.

1 November: AS meninjau TikTok

Komite Investasi Asing AS (CFIUS), badan pemerintah yang meninjau akuisisi asing terhadap perusahaan asal Amerika, turut meninjau riwayat akuisisi perusahaan induk TikTok, ByteDance terhadap layanan media sosial Musical.ly.

Sebagai gambaran singkat, Musical.ly adalah aplikasi media sosial yang menyuguhkan layanan video lip-sync singkat untuk seru-seruan. Layanan ini bermarkas di Shanghai, namun kantornya di Santa Monica, California, AS. Musical.ly dirilis pada 2014 dan salah satu pendirinya adalah Alex Zhu yang kini menjadi pimpinan TikTok.

Pemerintah AS menemukan ‘bukti’

Masih di awal November 2019, dari tinjauan ini, pihak CFIUS juga mengamati bagaimana pengaruh TikTok di Amerika, namun hasil investigasi ini bersifat rahasia. New York Times mewartakan, ada salah satu sumber mengatakan bahwa ‘orang dalam’ pemerintah AS menemukan bukti bahwa TikTok mengirim data ke China.

Dari sini, ketegangan antara AS dan China terkait TikTok semakin memanas. Banyak juga yang menganggap isu ini dapat memicu kompetisi global dalam dominasi teknologi. Singkatnya, bisa jadi muncul “Perang Dingin” baru di sektor teknologi antara AS dan China.

Baca juga: Produsen TikTok Bikin HP Sendiri, Ini Spesifikasinya

Tiktok tanggapi tuduhan

Beberapa lama setelah ribut-ribut dari AS, akhirnya TikTok buka suara. Hal ini masih terjadi di bulan November 2019.

Data center kami terletak di luar China, dan tidak ada data kami yang tunduk pada hukum negara China. Lebih lanjut, kami memiliki tim teknis khusus yang fokus pada kepatuhan terhadap kebijakan keamanan siber yang kuat, privasi data dan praktik keamanan,” ucap perwakilan TikTok.

TikTok juga mengatakan, data pengguna TikTok di seluruh dunia disimpan di Virginia, AS dengan server cadangan yang berlokasi di Singapura.

5 Desember, dituntut karena jual data anak

Belum kelar urusan mata-mata, TikTok belum lama ini digugat karena dianggap gagal menciptakan perlindungan agar anak-anak di bawah umur tidak menggunakan aplikasi ini.

Perusahaan induk ByteDance juga digugat karena dianggap telah mengumpulkan data dari pengguna Musical.ly di bawah usia 13 tahun tanpa persetujuan orang tua, serta menjual data tersebut kepada pengiklan pihak ketiga.

Baca juga: TikTok Dituntut Karena Jual Data Anak?

7 Desember, TikTok siap menghadap AS

Setelah berbagai masalah, akhirnya Head TikTok, Alex Zhu mengatakan siap berangkat ke Amerika untuk bertemu beberapa pejabat AS untuk membahas soal tuduhan mata-mata.

Kabarnya, Zhu akan menuju AS dalam beberapa hari ke depan. Salah satu orang yang akan langsung ditemui Zhu adalah Senator Marsha Blackburn, sosok yang dikenal cukup frontal mengkritik industri teknologi -- apalagi soal tuduhan mata-mata TikTok ini. 

Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya seperti apa.

populerRelated Article