Home
/
Travel

Sampah di Bali Capai 100 Ton per Hari, Bagi Penangkap Pembuang Sampah Bisa Dapat Imbalan Uang, lho. Lumayan Banyak, nih!

Sampah di Bali Capai 100 Ton per Hari, Bagi Penangkap Pembuang Sampah Bisa Dapat Imbalan Uang, lho. Lumayan Banyak, nih!
Muhammad Sidiq Permadi22 December 2018
Bagikan :

Bali menjadi salah satu kebanggaan Indonesia saat ini. Pulau yang dijuluki sebagai Pulau Dewata ini menyimpan begitu banyak pesona, terutama pantainya. Sudah umum diketahui jika pantai di Bali menyimpan sejuta panorama yang nggak akan terlupakan.

Namun, tahukah kamu jika dibalik keindahan dan banyaknya wisatawan yang berkunjung, Bali menjadi 'tempat pembuangan sampah' yang begitu besar di Indonesia. Miris!

1 Fenomena sampah di Bali jadi sorotan dunia

Fenomena sampah di Bali jadi sorotan dunia
Preview

Sampah yang ada di Bali menjadi sorotan setelah muncul sebuah potret drone yang diambil oleh salah seorang WNA yang tengah melancong ke Bali. Setelah dikonfirmasi kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, foto yang viral tersebut benar adanya.

Menurut I Putu Eka Merthawan selaku Kepala DLHK, pemerintah telah menerjunkan 800 petugas tiap harinya untuk membersihkan sampah-sampah yang membentang di pantai sejauh 12 km. Ia pun menyatakan jika sampah yang berasal dari pantai mencapai 100 ton tiap harinya, yang mana itu setara dengan 40 truk sehari. 

2 Foto drone jepretan @thelifeofjord

Foto drone jepretan @thelifeofjord
Preview

Foto tumpukan sampah di pantai Bali pertama kali diunggah oleh sebuah akun Twitter dan Instagram @thelifeofjord. Dalam foto tersebut, tampak seorang perempuan berbikini dengan tumpukan sampah yang berada di sekelilingnya.

Si empunya akun yang bernama Jordan Simons juga menyebutkan jika foto tersebut diambil di Pantai Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, Bali. Namun, ia tidak menyebutkan kapan foto tersebut diambil.

3 Menjadi fenomena alam tahunan

Menjadi fenomena alam tahunan
Preview

Menurut I Putu Eka Merthawan, banyaknya sampah yang memenuhi pantai di Badung, Bali akibat fenomena alam tahunan yang biasa disebut dengan angin monsoon barat.

Fenomena tersebut menyebabkan angin bertiup dari barat laut Samudra Hindia sehingga sampah dari berbagai penjuru terdampar di pantai.

Data menyebutkan jika sampah yang terdampar 90 persen merupakan sampah organik yang meliputi pohon serta buah dan 10 persennya lagi adalah sampah plastik.

4 Sayembara untuk menangkap pembuang sampah sembarangan

Sayembara untuk menangkap pembuang sampah sembarangan
Preview

Menyikapi banyaknya sampah yang bertebaran di Bali, Kepala Dusun (Kadus) Kertapura, Kesiman, Denpasar, Bali memiliki cara unik untuk menanggulanginya.

I Nengah Muliasa (59) selaku Kadus menawarkan sebuah sayembara berhadiah Rp 1,5 juta untuk warga yang berhasil menangkap pelaku pembuang sampah sembarangan.

Ia mengungkapkan, selama sebelas tahun menjadi Kadus di Kertapura, ia paling kesal terhadap ulah warga yang membuang sampah secara sembarangan.

“Saya bertanggung jawab dengan tugas yang saya emban, berkali-kali saya punya terobosan pertama di 2011 saya memasang pengumuman dilarang membuang sampah kalau tidak kena denda, warga masih tidak peduli akhirnya saya keliling terus memantau setiap ada sampah di depan warga, di got, saya naikkan saya taruh di depan rumahnya. Saya nggak pandang rumah mewah atau apa pun maksud tujuan ini supaya dia sadar," ujarnya.

"Saya pantau, sampai akhirnya dimasukkan ke tong sampah, kalau dibuang turun (ke got) lagi saya panggil orangnya. Kalau keberatan saya luruskan, kasih pemahaman. Justru dengan saya melakukan tindakan seperti itu tidak keberatan dan warga sadar untuk membuang sampah pada tempatnya,” tambahnya dikutip dari Detik.

Meski telah bertindak seperti ini, namun masih saja ada warga yang secara sadar membuang sampah sembarangan. Karena masih saja terjadi, Urip pun memutar otak dan akhirnya memutuskan untuk membuat sayembara tersebut.

Sayembara tersebut kemudian dipasang di berbagai sudut tempat, mulai dari setiap gang, bengkel, hingga di depan kantornya. Pengumuman ini secara resmi telah ia publikasikan sejak 20 November 2018 yang lalu.

Ia berharap jika pengumuman tersebut dapat membuat warga Denpasar sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, ia juga berharap jika terobosan yang dilakukannya dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah Bali.

"Tembusan ini sampai ke kades, lurah, camat, kalau menemukan sampai diproses hukum. Harapan saya supaya Kota Denpasar jadi bersih, kalau semua mengikuti terobosan-terobosan ini yakin Kota Denpasar akan bersih. Tetapi harus dijalankan dengan benar, ini pancingan kalau saya berani (masa) atasan saya nggak berani," pungkasnya.

Nah, di balik keindahan yang ada di Pulau Dewata, ternyata masih juga menyimpan masalah sampah seperti ini, ya. Memang sih meskipun sudah banyak digalakkan berbagai kegiatan bersih-bersih lingkungan, tapi kalau masyarakatnya belum juga bisa sadar, rasanya memang percuma.

Padahal, menjaga kebersihan itu kan sebagian daripada keimanan. Nggak malu apa kalau pulau yang indah ini nantinya malah dikenal dunia karena tumpukan sampahnya?

populerRelated Article