Menyikapi banyaknya sampah yang bertebaran di Bali, Kepala Dusun (Kadus) Kertapura, Kesiman, Denpasar, Bali memiliki cara unik untuk menanggulanginya.
I Nengah Muliasa (59) selaku Kadus menawarkan sebuah sayembara berhadiah Rp 1,5 juta untuk warga yang berhasil menangkap pelaku pembuang sampah sembarangan.
Ia mengungkapkan, selama sebelas tahun menjadi Kadus di Kertapura, ia paling kesal terhadap ulah warga yang membuang sampah secara sembarangan.
“Saya bertanggung jawab dengan tugas yang saya emban, berkali-kali saya punya terobosan pertama di 2011 saya memasang pengumuman dilarang membuang sampah kalau tidak kena denda, warga masih tidak peduli akhirnya saya keliling terus memantau setiap ada sampah di depan warga, di got, saya naikkan saya taruh di depan rumahnya. Saya nggak pandang rumah mewah atau apa pun maksud tujuan ini supaya dia sadar," ujarnya.
"Saya pantau, sampai akhirnya dimasukkan ke tong sampah, kalau dibuang turun (ke got) lagi saya panggil orangnya. Kalau keberatan saya luruskan, kasih pemahaman. Justru dengan saya melakukan tindakan seperti itu tidak keberatan dan warga sadar untuk membuang sampah pada tempatnya,” tambahnya dikutip dari Detik.
Meski telah bertindak seperti ini, namun masih saja ada warga yang secara sadar membuang sampah sembarangan. Karena masih saja terjadi, Urip pun memutar otak dan akhirnya memutuskan untuk membuat sayembara tersebut.
Sayembara tersebut kemudian dipasang di berbagai sudut tempat, mulai dari setiap gang, bengkel, hingga di depan kantornya. Pengumuman ini secara resmi telah ia publikasikan sejak 20 November 2018 yang lalu.
Ia berharap jika pengumuman tersebut dapat membuat warga Denpasar sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, ia juga berharap jika terobosan yang dilakukannya dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah Bali.
"Tembusan ini sampai ke kades, lurah, camat, kalau menemukan sampai diproses hukum. Harapan saya supaya Kota Denpasar jadi bersih, kalau semua mengikuti terobosan-terobosan ini yakin Kota Denpasar akan bersih. Tetapi harus dijalankan dengan benar, ini pancingan kalau saya berani (masa) atasan saya nggak berani," pungkasnya.
Nah, di balik keindahan yang ada di Pulau Dewata, ternyata masih juga menyimpan masalah sampah seperti ini, ya. Memang sih meskipun sudah banyak digalakkan berbagai kegiatan bersih-bersih lingkungan, tapi kalau masyarakatnya belum juga bisa sadar, rasanya memang percuma.
Padahal, menjaga kebersihan itu kan sebagian daripada keimanan. Nggak malu apa kalau pulau yang indah ini nantinya malah dikenal dunia karena tumpukan sampahnya?