Home
/
Health

Benarkah Wong nDeso Lebih Sehat dari Orang Kota?

Benarkah Wong nDeso Lebih Sehat dari Orang Kota?
Redaksi Fitness For Men06 July 2017
Bagikan :

Jangan buru-buru sakit hati jika ada teman Anda yang menyebut Anda “nDeso”. Ndeso adalah istilah dalam bahasa Jawa untuk menyebut orang yang berasal dari desa. Sebaliknya, Anda justru bisa berbangga hati jika Anda berasal desa, apalagi tinggal di desa.

Mengapa? Berbagai penelitian menemukan fakta bahwa hidup di pedesaan mempunyai kualitas kesehatan yang relatif lebih baik dari orang kota yang tinggal di perkotaan. Menurut sumber yang diperoleh dari County Health Rankings & Roadmaps (CHR), kota memiliki beragam faktor yang menyebabkan menurunnya kualitas kesehatan penduduknya.

Faktor-faktor tersebut adalah polusi (udara, air, tanah, suara) yang makin masif, kejahatan yang makin merajalela karena persaingan yang ketat, tingginya tingkat stres yang menyebabkan beragam penyakit degeneratif – termasuk penuaan dini, dan potensi penyebaran penyakit infeksi karena kepadatan tempat tinggal.

"Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di pinggiran kota memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan risiko penyakit pernapasan, asma, dan infeksi lainnya. Meskipun mereka sering bersentuhan dengan alam sekitar. Sebaliknya, kami menemukan bahwa anak kota lebih mudah untuk terkena penyakit pernapasan," ujar Dr. Adrian Morris, ahli pernapasan dari Inggris, yang dilansir dari dailymail.co.uk.

Faktor tersebut diperparah dengan gaya hidup kaum urban (kota) yang serba praktis, termasuk pola makannya. Itu mengakibatkan meningkatnya jumlah penderita obesitas yang berujung pada peningkatan jumlah penderita penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, dan diabetes.

Meski memiliki potensi dan kualitas alam yang lebih mendukung kesehatan daripada perkotaan, menurut Bridget Booske, peneliti senior dari University of Wisconsin's Population Health Institute, masyarakat desa relatif terbatas dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan.

Selain itu, seperti dilansir dari laman The Wall Street Journal, faktor pendidikan dan keterbatasan informasi juga membuat orang pedesaan masih banyak yang belum memeroleh informasi yang tepat mengenai gaya hidup sehat. Akibatnya, mereka justru cenderung beralih ke “godaan” makanan cepat saji yang malagizi.

Contohnya, meski mereka mendapatkan akses lebih besar untuk mengonsumsi makanan organik yang berlimpah di desa, banyak dari masyarakat desa yang lebih suka mengonsumsi produk makanan kemasan yang lebih menarik dan bercitarasa namun minim nutrisi.

Jadi, mana yang Anda pilih? Jadi wong ndeso atau orang kota?

populerRelated Article