Home
/
Digilife

Homo Robocopus, Spesies Baru Manusia Super Hasil Rekayasa Teknologi Bakal Lahir

Homo Robocopus, Spesies Baru Manusia Super Hasil Rekayasa Teknologi Bakal Lahir
Bagja Pratama20 December 2020
Bagikan :

Foto: Ilustrasi - Marvel.com

Uzone.id - X-Men menyebutnya para mutan. Agent of Shield menyebut mereka para Inhuman. Itu di film, sementara di dunia nyata, para ahli menyebutnya Homo Robocopus.

Homo Robocopus, dianggap sebagai spesies baru manusia hasil rekayasa teknologi yang memadukan manusia biasa namun ditingkatkan kemampuannya, entah kekuatannya maupun pikirannya, sesuai dengan kebutuhan.

Dan kalau selama ini manusia-manusia jenis begini cuma bisa kita lihat di film, para ahli, seperti diberitakan the Sun, mengungkap kalau dalam waktu dekat manusia seperti ini sudah bisa lahir.

BACA JUGA: Segini Harga Planet Bumi Kalau Dijual

Indikasinya pun sudah menguat ketika sejumlah negara barat dikabarkan sedang menyiapkan sebuah manusia super tersebut, untuk mengimbangi ancaman China yang juga dikabarkan sedang mengembangkan manusia super untuk dijadikan tentara.

Direktur intelijen nasional Donald Trump, John Radcliffe, mengklaim kalau China telah melakukan tes pada tentara dengan tujuan mengembangkan tentara yang ditingkatkan secara biologis.

"Tidak ada batasan etnis terkait usaha Beijing untuk menciptakan tentara super nyata pertama di dunia," ujar Radcliffe di the Sun.

Kemungkinan tersebut juga datang ketika Perancis menjadi salah satu negara yang mengumumkan secara terbuka sedang mengembangkan "tentara tambahan".

Para ahli mengungkapkan bahwa semua negara di dunia barat siap membangun tentara super mereka. Satu laporan berpendapat eksperimen semacam itu dapat mengarah pada spesies baru yang oleh para ahli dijuluki Homo Robocopus.

Peran Rekayasa Teknologi

Para ahli mengatakan kepada The Sun bahwa ada kemungkinan manipulasi DNA, augmentasi bionik, dan robotik canggih, guna meningkatkan kemampuan manusia.

Jadi DNA orang yang terpilih atau pasukan kalau konteksnya untuk perang, bakal direkayasa sedemikian rupa dan dikombinasikan dengan memanfaatkan teknologi robotika, agar kekuatan dan kecepatannya bisa ditingkatkan.

Michael Clarke, profesor tamu dalam studi perang di Kings College London (KCL), memperingatkan tentang bagaimana negara-negara dapat menggunakan DNA seperti yang dilakukan terhadap hewan ternak.

"Kami masih akan mengkhawatirkannya dalam waktu 30 tahun, tetapi China sudah akan bersiap melakukannya," ujar Clarke dikutip dari The Sun.

Clarke menganggap sekarang para ahli sudah mencapai titik di mana memanipulasi DNA punya potensi untuk dilakukan, sehingga orang-orang baru dilahirkan menjadi memiliki ekstra kekuatan, daya tahan, dan lainnya seperti yang selama ini dilakukan terhadap binatang.

"Seperti yang telah kami lakukan dengan ternak standar untuk memberi mereka lebih banyak kekuatan, kami dapat lakukan itu sekarang dengan sangat tepat kepada manusia," tambah Clarke.

Prof Clarke, mengatakan hal ini memicu perlombaan biologis, dengan negara-negara khawatir apa yang mungkin dapat diproduksi oleh China dalam waktu dekat.

Homo Robocopus Senjata Hidup

Dari sisi teknologi, langkah ini mungkin sebuah lompatan besar, khususnya kalau digunakan untuk bidang kesehatan. Namun, rekayasa manusia seperti ini pun jelas menimbulkan kekhawatiran kalau manusia-manusia super tersebut bakal jadi senjata hidup.

China dalam waktu 30 tahun mungkin memiliki sekelompok orang berusia 20 tahun yang memiliki karakteristik tertentu yang mungkin mereka coba kawinkan dengan memanipulasi DNA.

Satu laporan baru-baru ini, oleh Masyarakat Internasional untuk Etika Militer di Eropa, berbicara tentang pria bionik yang mampu bertempur "sepanjang waktu". Prajurit masa depan ini juga kebal terhadap penyakit dan tidak memiliki perasaan.

Tentara yang ditingkatkan akan direduksi menjadi orang bionik, yang berlari cepat, tidak perlu tidur, makan dan minum sangat sedikit, dan dapat bertempur sepanjang waktu.

Pengembangan lain yang sudah dilakukan baru-baru ini misalnya, ketika tentara sudah dilengkapi kerangka luar untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatannya, juga sudah ditanamkan microchip yang disuntik ke kulit untuk memantau aktifitas biologis mereka.

Perancis sendiri, dikabarkan sudah menyetujui proposal tentara super dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh kementerian angkatan bersenjatanya.

Baca juga: Review Google Nest Mini yang Makin Jago Bahasa Indonesia

Rencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fisik, kognitif, perseptif dan psikologis dan memungkinkan pelacakan lokasi atau konektivitas dengan sistem senjata dan tentara lainnya.

Penelitian mereka juga bakal memproduksi obat-obatan untuk membuat pasukan tetap terjaga dalam waktu yang lama dan bisa memerangi stres, dan bahkan pembedahan untuk meningkatkan pendengaran.

"Kami harus jelas, tidak semua orang memiliki masalah yang sama seperti kami dan kami harus mempersiapkan diri untuk masa depan seperti itu," kata Menteri angkatan bersenjata Perancis Florence Parly.

Sementara kepala intelijen AS Ratcliffe di Wall Street Journal, mengatakan AS juga telah menginvestasikan jutaan dollar dalam mengembangkan implan canggih yang akan memungkinkan otak manusia untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer.

Tahun lalu, Pentagon merilis dokumen rahasia yang mengungkapkan tentara cyborg bisa menjadi kenyataan pada 2050. Menurut laporan tersebut, upaya itu akan menawarkan potensi untuk secara bertahap meningkatkan kinerja di luar standar manusia normal.

Jadi otak pasukan dapat dihubungkan ke komputer untuk meningkatkan daya pikir mereka dan memungkinkan mereka mengendalikan kendaraan tak berawak dengan pikiran mereka.

Dan film pun bakal menjadi kenyataan, selamat datang era spesies baru Homo Robocopus.

populerRelated Article