Home
/
Digilife

Pendapatan Amazon dan Meta Kalah dari Induk TikTok di 2022

Pendapatan Amazon dan Meta Kalah dari Induk TikTok di 2022
Vina Insyani10 April 2023
Bagikan :

Uzone.id — Terlepas masalah pemblokiran terhadap perusahaan ByteDance seperti di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lain, nyatanya induk TikTok ini tetap meraup pendapatan besar sepanjang 2022 — bahkan mengalahkan Amazon dan Meta.

TikTok bisa dibilang menjadi platform paling populer yang berada di naungan ByteDance, apalagi sekarang terdapat fitur monetisasi di dalam aplikasi. Melihat ramainya pengguna selama beberapa tahun belakangan, kira-kira berapa sih pendapatan ByteDance selama 2022 kemarin?

Melansir dari laporan South China Morning Post, Jumat, (08/04), revenue induk perusahaan TikTok, ByteDance, meningkat sebanyak 30 persen di tahun 2022 kemarin dengan jumlah lebih dari USD80 miliar atau sekitar Rp1.195 triliun.

TikTok yang banyak digandrungi warga dunia memberikan kontribusi sebanyak 12 persen dari kenaikan tersebut.

Dengan kenaikan revenue tersebut, ByteDance berhasil menyusul saingan beratnya, Tencent dalam hal pendapatan. Tak hanya itu, kenaikan 30 persen ini juga membuat induk TikTok unggul dari raksasa teknologi seperti Meta dan Amazon yang kenaikannya hanya sekitar satu digit.

Pertumbuhan pendapatan Meta diketahui hanya naik sekitar 1 persen saja (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya, begitupun pertumbuhan revenue Amazon yang naik sebesar 9,4 persen selama 2022 kemarin.

Pertumbuhan ByteDance di tengah ramainya resesi global membuat perusahaan tersebut semakin dipercaya para investor. Diketahui, valuasi perusahaan tersebut saat ini bernilai USD220 miliar.

Kabar soal kenaikan pendapatan ByteDance ini muncul setelah ramainya negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat yang hendak memblokir TikTok. Bahkan, sang CEO, Chew Shou Zi sempat duduk dikursi panas parlemen Amerika Serikat untuk meyakinkan anggota DPR AS kalau platformnya tidak membahayakan data-data pengguna AS.

TikTok sendiri telah mengumpulkan lebih dari 150 juta pengguna bulanan di Amerika, hal inilah yang memicu kekhawatiran tentang akses China ke data pengguna yang dikumpulkannya oleh TikTok.

populerRelated Article