Home
/
Automotive

Penilaian Kami saat Menguji Mitsubishi Outlander PHEV

Penilaian Kami saat Menguji Mitsubishi Outlander PHEV
Tomy Tresnady14 September 2022
Bagikan :

Uzone.id - Kebetulan kami mendapat kesempatan untuk melakukan test drive SUV berbadan bongsor Mitsubishi Outlander PHEV (plug in hybrid electric vehicle).

Kami ajak si bongsor ini ke lokasi wisata Ujung Aspal di Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, di mana sepanjang perjalanan kami melewati karakter jalan yang beragam mulai dari aspal mulus, aspal dengan jebakan lubang di jalan tol, jalan berkerikil dan jalan bergelombang.

Yup, mobil ini terlahir untuk menjelajahi berbagai medan.

Sebagai informasi, SUV yang juga dipajang di GIIAS 2022 ini dijual dengan harga jauh lebih terjangkau, yakni Rp898 juta (OTR Jakarta) selama bulan September 2022. Untuk harga awalnya diketahui mencapai Rp1.322.700.000.

BACA JUGA: Mitsubishi Outlander PHEV Turun Harga, Solusi BBM Mahal?

Berikut kelebihan Mitsubishi Outlander PHEV yang telah kami rasakan:

1. SUV ini punya dimensi panjang 4.695 mm, lebar 1.800 mm, tinggi 1.710 mm, jarak sumbu roda 2.670 mm dan ground clearance 185 mm.

Dengan ukuran itu, dijamin SUV ini sangat nyaman. Feel-nya mirip saat kita mengendarai atau menumpangi mobil buatan Eropa.

Mobil ini masih nyaman dikendarai oleh orang dengan tinggi 180 cm. Begitu juga ketika duduk di baris kedua leg room-nya sangat lega.

Meskipun jok penumpang depan digeser hingga mentok ke belakang, leg room penumpang yang tingginya sekitar 170 cm masih tersisa.

Jok pengemudi dan penumpang depan dimanjakan oleh fitur heat seat ini jadi kelebihan yang ditawarkan Outlander PHEV. Kami menikmati betul kenyamanan joknya yang begitu empuk sehingga bagi pengemudi gak merasa pegal ketika melakukan perjalanan jauh.

2. Untuk kaki-kakinya, Outlander PHEV pakai velg ukuran 18 inci dan ban lebar ukuran 225/55 R18.

Kemudian, dibagian depan pakai suspensi MacPherson Strut, sedangkan bagian belakang pakai Multi-Link serta terdapat sistem penggerak S-AWC (Super All Wheel Control) membuat perjalanan kami begitu nyaman.

Berkat teknologi itu, mobil sangat stabil dan juga aman. S-AWC merupakan sebuah sistem kendali terintegrasi yang menjadikan SUV ini aman berjalan di berbagai medan.

Kami sempat kena jebakan lubang yang cukup dalam di jalan tol dan mobil sedang melaju di kecepatan 80-an km/jam. Apa yang terjadi? kami tak merasa adanya guncangan dan mobil tetap melaju dengan stabil. Kami terkesan dengan ketangguhan Outlander PHEV.

Rekan kami yang duduk di baris kedua bahkan mengakui dirinya bisa tidur nyenyak meskipun mobil melewati jalanan kasar atau bergelombang.

3. Kami suka dengan fitur keselamatan (safety) yang terdapat pada SUV ini, seperti:

- Forward Collision Mitigation System (FCM) yang selalu kasih sinyal tulisan 'Brake' ketika ada potensi tabrakan dengan orang atau kendaraan yang ada di depan.

- Adaptive Cruise Control (ACC) sangat membantu kami ketika menghadapi kemacetan di tol Jakarta-Cikampek. Kaki bisa santai tanpa perlu gas-rem, gas-rem.

- Blind Spot Warning (BSW) selalu memberitahu kami ketika ada kendaraan di area blind spot dan tak terlihat di kaca spion.

- Multi Around Monitor atau kamera 360 derajat di mana terdapat kamera di bagian depan, samping kiri dan kanan dan belakang mobil.

Fitur ini sangat berguna untuk mengawasi area blind spot dan jadi pengarah saat parkir.

BACA JUGA: Spy Shot Suzuki Baleno Cross, Lebih Panjang dari Toyota Raize?

4. Peredaman kabin salah satu yang terbaik menurut kami. Apalagi ketika kami menggunakan fitur EV, kabin pun nyaris senyap.

5. Blower AC mengeluarkan udara sangat dingin. Ada dua zona AC untuk pengemudi dan penumpang depan.

6. Bagian dasbor dan doortrim sudah pakai material soft touch sehingga mobil ini bisa bikin nyaman.

7. Kakak dari Outlander Sport ini pakai mesin bensin 2.4 liter, 4 silinder 16 valve SOHC, yang dikombinasikan motor listrik dengan kapasitas baterai 12 kWh.

Kalau kamu ingin mobil berjalan dengan tenaga listrik murni, tinggal tekan tombol EV maka suasana pun berubah jadi nyaris senyap.

Motor listrik yang dibawa oleh SUV ini sangat bertenaga apalagi ketika menggunakan mode berkendara 'Sport'. Lainnya ada pilihan Normal dan Eco.

Terdapat dua unit motor listrik pada Outlander PHEV yang letaknya di roda depan dan belakang).

Kedua motor bisa memberikan tenaga 164 ps, sedangkan mesin bensin bisa menghasilkan tenaga 118 PS.

Jadi total tenaga yang mampu dihasilkan ke semua roda ketika mesin bensin dan motor listriknya digabungkan mencapai 200 PS.

BACA JUGA: 5 Tips Bikin Mobil Kalian jadi Irit BBM

8. Ada layar sentuh ukuran 7 inci yang akan menampilkan beberapa fitur hiburan dan konektivitas, termasuk terdapat akses smpartphone Apple CarPlay dan Android Auto.

9. Outlander PHEV bisa jadi generator set (genset) seperti halnya fitur Vehicle To Load (V2L) pada Hyundai Ioniq 5.

Jika Ioniq 5 bisa memberikan daya hingga 3.600 watt, Outlander PHEV cuma memberikan daya 1.500 watt dan tentu saja itu cukup bagi kami ketika butuh daya listrik untuk laptop saat dalam perjalanan.

Kekurangan Outlander PHEV

Kami menilai Outlander PHEV juga memiliki banyak kekurangan meskipun SUV ini terbilang tangguh dan nyaman.

1. Harga Rp890 juta menurut kami masih tak sesuai dengan tampilan insterior yang masih sederhana, seperti spidometer masih menggunakan analog.

2. Sistem kontrol masih banyak menggunakan tombol sehingga generasi milenial dan generasi Z akan menilai mobil ini ketinggalan zaman.

Beda dengan generasi boomer yang mungkin suka dengan sistem kontrol pada SUV ini masih sederhana dan anti-ribet.

3. Mobil ini memang bukan untuk kaum mendingan karena meskipun memanfaatkan tenaga listrik, perjalanan kami dari Depok-Ujung Aspal, Wanayasa, Purwakarta pulang-pergi tetap butuh bensin jenis Pertamax (RON 92) yang kami beli seharga Rp300 ribu.

4. Layar 7 inci yang dibawa Outlander PHEV tidak membawa high resolution sehingga tampilannya masih terkesan jadul. 

5. Meskipun membawa motor listrik, namun pajak per tahun Outlander PHEV bisa bikin kepala puyeng. Sediakan saja bujet Rp11,7 juta saat akan membayar pajak.

populerRelated Article