Home
/
Digilife

Perusahaan Singapura Buka Data Center Tier III 1.45MW di Indonesia

Perusahaan Singapura Buka Data Center Tier III 1.45MW di Indonesia
Siti Sarifah06 November 2020
Bagikan :

Uzone.id - Kebutuhan data center di Indonesia diprediksi kian meningkat seiring dengan semakin terhubungnya penduduk ke koneksi internet. Perusahaan asal Singapura yang mengklaim telah berpengalaman lebih dari 60 tahun mengumumkan akan membuat data center tier III berkapasitas 1.45MW di Indonesia.

Data center tier III, biasanya Dibutuhkan oleh perusahaan besar, memiliki banyak jalur untuk daya listrik, pendinginan, serta sistem untuk memastikan agar tetap online lebih lama. Hasilnya, diharapkan mencapai uptime 99,982 persen.

SpaceDC memiliki pengalaman lebih dari 60 tahun dalam merancang, membangun, dan mengoperasikan fasilitas-fasilitas data center di seluruh dunia. Di antara pencapaiannya baru-baru ini adalah dengan membawa revolusi data center generasi berikutnya ke Indonesia melalui data center JAK2.

JAK2 yang berlokasi di Kalideres, Jakarta Barat, adalah sebuah fasilitas tier III dengan 1.45MW, baru saja di akreditasi oleh Uptime, telah melakukan peluncurannya secara virtual 4 November kemarin, Data center ini memiliki sebuah desain dan infrastruktur yang inovatif di mana memungkinkan mendapatkan power usage effectiveness (PUE) yang luar biasa.

"Fasilitas ini memiliki PUE 1,3, di mana hal ini dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu, mengurangi beban lingkungan dan memastikan 99,982 persen waktu aktif untuk penggunanya dengan gangguan yang minimum. JAK2 adalah salah satu dari sedikit data center yang ada, yang memasang unit Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk menurunkan emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit listriknya," ujar CEO SpaceDC Darren Hawkins, kemarin.

Data center ini memiliki desain yang ramah lingkungan dan sepenuhnya sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global, khususnya yang diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019.

Fasilitas ini menggabungkan keahlian global yang dimiliki SpaceDC dengan ahli-ahli dari dalam negeri, sehingga dapat membawa revolusi data center generasi berikutnya ke pasar Indonesia.

Desain ini merupakan bagian dari keinginan perusahaan untuk menyediakan tempat kerja yang lebih aman bagi karyawannya, dan memiliki dunia yang lebih bersih bagi Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menetapkan tolok ukur industri bagi bisnis dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di Indonesia dan kawasan Asia, fasilitas ini juga menghadirkan fitur dedicated staging dan storage rooms, serta ruang kantor dan ruang pertemuan, untuk perusahaan yang ingin meningkatkan operasional TI mereka dengan cepat. Untuk perusahaan yang ingin mengatur dan mengelola operasional mereka dari jarak jauh, JAK2 juga akan memiliki layanan “Smart Hands”, dengan tenaga ahli di lokasi yang siap sedia 24/7 untuk memberikan dukungan kepada pelanggan, termasuk mengelola pengiriman dan instalasi, melakukan kepatuhan, memperbarui perangkat lunak dan audit peralatan.

“Karena Indonesia memiliki populasi dan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara, masuk akal untuk membuka fasilitas pertama kami di pasar ini. Dengan konektivitas yang disediakan oleh fasilitas ini, perusahaan lokal dan global sekarang memiliki akses ke fasilitas data center kelas dunia untuk terhubung ke kawasan Asia Tenggara – kawasan yang memiliki ekonomi internet bernilai lebih dari USD 100 miliar, dan diperkirakan akan membengkak menjadi USD 300 miliar pada tahun 2025,” kata Darren.

JAK2 akan menjadi data center pertama SpaceDC. Selain peluncuran JAK2, SpaceDC hari ini juga telah memulai konstruksi untuk JAK1, fasilitas Tier III 24MW mendatang yang akan menampilkan kampus data center yang lebih besar dengan kemampuan kinerja yang lebih tinggi bagi pelanggan yang ingin mengembangkan infrastruktur TI mereka. JAK1 akan diluncurkan pada tahun 2021.

populerRelated Article