Home
/
Technology

Riset: Teknologi VR Bisa Kurangi Rasa Sakit

Riset: Teknologi VR Bisa Kurangi Rasa Sakit
Reky Kalumata19 August 2019
Bagikan :

Para peneliti di California sepakat menyimpulkan bahwa teknologi Virtual Reality (VR) ampuh untuk meringankan rasa sakit pada pasien.

Bahkan di beberapa rumah sakit di Amerika Serikat, perangkat VR sudah digunakan dalam pengaturan medis untuk membantu meringankan kecemasan, mengalihkan perhatian pasien saat perawatan luka, hingga mengurangi rasa sakit selama terapi fisik untuk mengobati pasien luka bakar.

Sebelum sampai pada kesimpulan tersebut, para peneliti dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles telah melakukan beberapa uji coba secara acak.

Teknologi yang dimiliki VR (Virtual Reality) memungkinkan kita tak perlu terbang lagi [Shutterstock]
Preview
Teknologi yang dimiliki VR (Virtual Reality) [Shutterstock]

Menurut laporan Science Focus yang dikutip pada Minggu (18/8/2019), mereka melakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas teknologi VR sebagai penghilang rasa sakit Penelitian ini melibatkan 120 pasien yang mengalami nyeri sedang dan berat yang terbagi ke dalam dua kelompok.

Kelompok pertama menggunakan perangkat VR, sementara kelompok lainnya hanya menyaksikan acara kesehatan dan kebugaran di televisi.

Selanjutnya, kelompok pertama diminta untuk menggunakan peralatan VR dan kelompok kedua menonton televisi selama tiga sesi dengan durasi 10 menit sehari. Kegiatan serupa dilakukan selama dua hari berturut-turut.

Bagi pasien yang dibekali perangkat VR, mereka menjalankan simulasi VR yang terdiri dari meditasi visual yang dipandu oleh alam, memainkan game ‘Bear Blast’ yang melibatkan penembakan pada target animasi, dan simulasi penerbangan pesawat Wright bersaudara di pedesaan Ohio.

Hasilnya, para pasien yang menggunakan teknologi VR mengaku bahwa rasa sakit yang mereka rasakan menjadi berkurang. Artinya, studi ini menemukan bahwa VR secara signifikan lebih baik dalam mengurangi rasa sakit daripada hanya menonton televisi.

"VR mengungguli kondisi kontrol dan menunjukkan manfaat selama beberapa hari penggunaan," tutup Dr. Brennan Spiegel, salah satu peneliti.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article